Review Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-8. Selasa, 7 April 2015
PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
A. Pengertian Produk
1) Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna untuk memuaskan keinginanya.
2) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
3) William J. Station membagi pengertian produk ini menjadi dua yaitu,
1. Dalam arti sempit sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat didefinisikan.
2. Dalam arti luas sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata didalamnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah dengan pelayanan dan reputasi penjual.
4) Menurut Indriyo Gitosudarmo, produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi.
5) Menurut Irawan, produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu benda yang dapat menjadi alat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
B. Tahap produksi produk yang akan dipasarkan
Tahap produksi ini memiliki tiga tingkatan:
1) Produk inti
Merupakan tingkatan pertama paling mendasar dan menjawab kebutuhan masyarakat. Produk inti hanya sekedar memenuhi permintaan pelanggan saja.
2) Produk actual
Merupakan produk inti yang sudah mulai dibangun dengan kualitas, desain, fitur, merk, dan kemasan.
3) Produk tambahan
Merupakan manfaat tambahan yang didapat konsumen setelah menggunakan produk kita jika dibandingkan dengan produk lainnya.
C. Klasifikasi Produk
Dalam perencanaan produk dibedakan menjadi 2 klasifikasi produk:
1) Produk konsumen
Ialah produk yang langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Produk industry
Ialah produk yang digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha.
D. Sifat dalam Pembentukan Produk
Terdapat tiga sifat dalam pembentukan produk:
1) Produk inovatif
Adalah produk yang benar-benar baru diciptakan/dibuat (belum pernah dipasarkan sebelumnya)
2) Produk imitasi
Adalah produk baru bagi perusahaanya akan tetapi produk tersebut sudah ada sebelumnya dipasarkan
3) Produk pengganti
Adalah produk yang berasal dari produk yang sudah dipasarkan sebelumnya tetapi diperbaharui
E. Kriteria Penciptaan Produk
Terdapat beberapa kriteria dalam penciptaan produk sebagai berikut:
1) Harus seimbang antarapermintaan pasar dengan produk yang sesuai dengan lingkungan dan standar sosial serta memenuhi standar yang telah dibuat oleh pemerintah
2) Produk harus cocok dengan keuangan pasar atau daya beli
3) Produk tidak boleh memiliki persoalan hukum
4) Pencitraan produk harus dilakukan dengan baik. Karena, ada prodduk baru yang kemudian gagal dipasarkan karena tidak melakukan manajemen prodduk dengan baik, seperti riset pemasaran yang buruk, masalah dengan desain produk yang tidak menarik atau tidak sesuai dengan kondisi pasar, meluncurkan roduk pada waktu yang tidak tepat, dan kegagalan dalam manajemen produk.
F. Pengembangan Produk
1) Engembangan prodduk disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan pembuat barang dan perantara yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas oermintaan pembeli.
2) Kegiatan yang termasuk ke dalam pengembangan produk adalah penentuan kualitas, ukuran, bentuk, daya tarik lahiriah, labeling, cap tanda (branding), pembungkus (packaging) dan sebagainya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh.
G. Langkah-langkah Menciptakan dan Mengembangkan Produk
1) Penciptaan Ide : tahap ini bertujuan pada produk yang akan kita pasarkan menggunakan produk yang sudah ada atau membuat produk baru yang belum ada dipasaran.
2) Penyaringan Ide : tahap ini adalah penyeleksian ide-ide yang sesuai dengan tujuan perusahaan, strategi, dan sumber daya yang tersedia.
3) Pengembangan dan Pengujian Konsep : tahap ini adalah bagaimana perusahaan mengkonsep suatu produk yang baik dan berkualitas sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya.
4) Pengembang Strategi Pemasaran : tahap ini bagaimana cara perusahaan membuat strategi yang efektif dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen.
5) Analisis usaha : tahap ini bagaimana melihat apakah produk yang dipasarkan dapat memperoleh keuntungan bagi perusahaan.
6) Pengembangan produk : tahap ini adalah pembuatan suatu produk yang telah dikonsep dan dianalisis sebelumnya.
7) Market testing : tahap ini adalah tahap mempelajari apakah produk tersebut sudah memenuhi target apa belum, dan juga tahap ini cara melihat pendapat konsumen tentang produk yang dipasarkan.
8) Komersialisasi : tahap ini adalah tahap yang terakhir, jadi tahap ini tahap marketing mix dan untuk menilai apakah penjualan produk sudah memenuhi target atau belum.
H. Konsep Daur Hidup Produk
Konsep daur hidup produk dapat dibagi menjadi beberapa tahap menurut karakteristik waktu:
1) Waktu pengenalan produk (Introduction)
Produsen memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk sponsor, televisi, radio, media massa atau bauran promosi.
2) Waktu pertumbuhan produk (Growth)
Meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesua.
3) Waktu kematang/kejenuhan Produk (Maturity)
Titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
4) Waktu penurunan produk (decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis. Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut.
I. Bukti Fisik Jasa
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar