Minggu, 17 Mei 2015

Review Perkuliahan MPJP tentang Distribusi, Franchasing, Multi Level Marketing



Review Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan. Selasa, 12 Mei 2015.

A.   DISTRIBUSI
Distribusi adalah proses memperoleh suatu produk melalui pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Jika produk berupa barang harus diangkut dari tempat pembuatannya ke lokasi tempat barang diperlukan.
1.    Pengertian Saluran Distribusi
a)    Menurut Michael J. Etzel
Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis.
b)    Menurut Suhardi Sigit
Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli danpenjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen.
c)    Menurut Basu Swastha DH
Definisi saluran pemasaran menurut David Revzan dikutip oleh Basu Swastha DH (1991), merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
Dari beberapa pengertian saluran distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah perantara atau sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2.    Macam-macam Saluran Distribusi
Menurut Indriyo Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu saluran distribusi intensif, saluran distribusi selektif, dan saluran distribusi eksklusif.
a)    Saluran distribusi intensif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon konsumen itu berada. Oleh karena itu maka dalam distribusi intensif ini harus dipergunakan banyak sekali penyalur baik yang besar maupun kecil sehingga dapat menyebarkan barang- barang tersebut ke konsumen.
b)    Saluran distribusi selektif
            Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas. Untuk membatasi jumlah penyalur tersebut biasanya diadakan seleksi oleh perusahaan yang memasarkan barang.
c)    Saluran distribusi eksklusif
            Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu. Contohnya penerbit buku hanya menggunakan penyalur tunggal, PT. Buku Kita atau PT. Buku Seru.
3.    Memilih Saluran Distribusi
Menurut Suhardi Sigit, prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut:
a)      Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b)      Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c)      Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d)     Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang wajar.
e)      Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f)       Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang akan digunakan.
g)      Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur-penyalur.
h)      Melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat adanya perkembangan-perkembangan pasar.

Dari pejelasan diatas, dapat diketahui bahwa dalam menentukan saluran distribusi dibutuhkan langkah-langkah yang tepat. Dimulai dari menganalisis produk yang akan dipasarkan, menilai saluran distribusi yang sudah ada yang sekiranya dapat digunakan, dan melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan.
4.    Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa yang sering digunakan.
a)    Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Karena itu diperlukan saluran langsung. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut. Jasa lain yang juga memerlukan saluran langsung ialah, asuransi, perjalanan, dan hiburan.
b)    Produsen  => agen  => konsumen.
Sementara distribusi langsung seringkali diperlukan untuk penyelenggaraan jasa, hubungan produsen - konsumen mungkin tidak diperlukan sebagai aktivitas utama distribusi. Produsen jasa seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
5.    Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a)    Fungsi Pertukaran
1)    Pembelian
Fungsi pembelian merupakan usaha memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali atau untuk digunakan sendiri dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas tertentu.
2)    Penjualan
Fungsi penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat pemasaran bagi produsennya. Fungsi ini sangat penting karena bertujuan menjual barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua biaya untuk memperoleh laba.
3)    Pengambilan risiko
Fungsi pengambilan risiko merupakan fungsi menghindari dan mengurangi risiko terhadap semua masalah dalam pemasaran, sehingga akan melibatkan beberapa fungsi yang lain. Dalam penyaluran barang-barang biasanya pedagang besar memberikan jaminan tertentu baik kepada pengecer maupun produsennya.
b)    Fungsi Penyediaan Fisik
1)    Pengumpulan
      Sebagai alat penyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan barang-barang dari beberapa sumber atau beberapa macam barang dari sumber yang sama. Fungsi pengumpulan yang dilakukan perantara ini sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi penyaluran terutama untuk barang-barang konsumen seperti makanan.
2)    Penyimpanan
      Fungsi ini menciptakan faedah waktu karena melakukan penyesuaian antara penawaran dengan permintaannya. Jika untuk barang-barang yang sifatnya mudah rusak perlu tempat penyimpanan khusus, seperti buah-buahan.
3)    Pemilihan
      Fungsi ini dilakukan oleh penyalur dengan cara menggolong- golongkan, memeriksa dan menentukan jenis barang yang disalurkan. Jadi harus dipilih jenis dan kualitas dari barangnya. Jenis barang konsumsi akan mempunyai saluran distribusi yang berbeda dengan barang industri. Biasanya kualitas barang dapat dibedakan ke tiga tingkatan yaitu kualitas baik, kualitas sedang, dan kualitas rendah.
4)    Pengangkutan
      Fungsi ini, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. Pengangkutan yang baik memungkinkan perluasan pasar dan memungkinkan pula spesialisasi dalam industri yang akan berakibat produksi secara besar-besaran. Contohnya, transportasi bus dan kereta api, kedua sarana transportasi tersebut sampai saat ini masih dianggap menguntungkan.
c)    Fungsi Penunjang
            Fungsi ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi yang lain, termasuk dalam fungsi ini, yaitu pelayanan sesudah pembelian, pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi saluran.
1)    Pelayanan sesudah pembelian
      Dapat disebutkan di sini bahwa barang atau produk seperti sepeda motor sangat memerlukan pelayanan sesudah pembeli mengenai harga puma jual, reparasi, ketersediaan dan kemudahan memperoleh alat-alat (onderdil motor) atau suku cadang, harga suku cadang. Sehingga banyak sedikitnya pelayanan yang diberikan oleh penjual sesudah pembelian akan memengaruhi keputusan dalam pembeliannya.
2)    Pembelanjaan
      Kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen memerlukan sumber pembelanjaan, yang bisa didapat dari penjual, penyedia dengan cara membayar kredit. Sumber pembelanjaan tersebut dapat pula diperoleh dari pemilik gudang umum dengan cara membayar sewa di kemudian hari sampai barang yang disimpan telah terjual.
3)    Penyebaran informasi
Berbagai macam informasi diperlukan dalam penyaluran barang karena dapat membantu untuk menentukan sumbernya. Dengan sejumlah informasi dapat diukur seberapa jauh kepentingan pembeli, penjual atau lembaga lain dalam saluran distribusi, misalnya toko swalayan, toko grosir.
4)    Koordinasi saluran
Fungsi ini dilakukan untuk mengorganisasi semua lembaga yang terlibat dalam saluran distribusi dan sangat berkaitan dengan fungsi penyebaran informasi. Fungsi koordinasi ini tidak hanya mengoordinisasi lembaga saluran saja, namun juga mengoordi- nisasi fungsi-fungsi lainnya.
B.   FRANCHISING
1.    Pengertian Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah pengaturan di mana pemasok, atau pemberi izin waralaba, memberikan seorang agen atau pemegang waralaba, hak untuk menjual produk dalam pertukaran untuk beberapa jenis pertimbangan.
Waralaba dapat didefinisikan sebagai peluang bisnis dimana hak eksklusif untuk layanan, produk tradmarked, atau format bisnis diberikan oleh pemilik kepada seseorang untuk distribusi dan atau dijual di pasar lokal individu. Sebagai imbalannya, mantan menerima pembayaran biaya waralaba, royalti, dan janji kesesuaian dengan standar kualitas.
2.    Tipe Sistem Franchising
a)    Product and trademark franchising
            Merupakan suatu pengaturan yaitu franchise diberikan hak untuk menjual serangkaian produk atau merek yang terkenal. Kebanyakan dari waralaba demikian berkonsentrasi menangani lini produk pewaralaba dan mengandalkan usaha mereka sendiri. Contohnya mencakup automobile and truck dealership, gasoline service stations, dan soft- drink bottlers. Pewaralaba melakukan sangat sedikit pengendalian atas operasi terwaralaba, yang dikendalikan adalah memelihara integritas produk, bukan operasi usaha terwaralaba.
b)    Business format franchising.
            Merupakan hubungan yaitu terwaralaba diberi hak untuk menggunakan sistem pemasaransecara keseluruhan, bersama dengan bantuan yang terus menerus serta pedoman dari pewaralaba. Kelompok industri dengan volume penjualan yang terbesar dalam tipe franchising ini adalah restoran, pengecer (bukan makanan), hotel dan motel, business aid and services, produk dan jasa otomotif, dan convenience stores.
3.    Ciri-ciri Franchasing
a)    Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan)
b)    Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan periode waktu tertentu
c)    Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba
d)    Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem pewaralaba
4.    Keuntungan Waralaba
a)    Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b)    Kepemilikan pribadi
Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c)    Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d)    Nasihat dan bimbingan finansial
Terwaralaba mendapat bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
e)    Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.
5.    Kerugian Waralaba
a)    Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b)    Laba yang dibagi.
Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c)    Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas
C.   MULTI LEVEL MARKETING (MLM)
1.    Pengertian MLM
MLM, singkatan dari Multi Level Marketing, biasa juga disebut Network Marketing (NM) atau direct selling atau pemasaran berjenjang. Ini adalah sebuah bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya. Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan di bawahnya.
2.    Kelebihan MLM
a)    Pemutusan rantai distribusi
b)    Personal franchise
c)    Membangunjaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
d)    Penghematan biaya iklan
e)    Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
f)     Mengurangi biaya salesperson
3.    Keuntungan Menjadi Seorang Distributor
a)    Bisa memulai bisnis dengan biaya rendah
b)    Keuntungan yang besar jika memenuhi target
c)    Kesempatan dilatih oleh orang yang berhasil dengan biaya rendah
e)    Mendapatkan passive income dan kebebasan waktu
f)     Bebas dari masalah administrasi dan operasional perusahaan
g)    Bisa mengembangkan mental dan kepemimpinan secara teori dan praktik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar